Minggu, 20 November 2016

KATEGORI:

Adab bagi para penghafal Al-Qur'an

Bismillahirrahmanirrahim...

 Adab bagi para penghafal Al-Qur'an

  Mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya merupakan pekerjaan yang paling mulya  dan paling utama;  sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam yang artinya: “Sebaik – baik kalian adalah orang yang yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya” Hadits riwayat  Bukhori (5027). 


Sudah sepatutnya bagi orang yang hafal Al Qur’an memiliki keistimewaan dan dan berbeda dengan yang lainnya, maka barangsiapa yang diberikan Taufiq oleh Allah dengan mendapatkan karunia ini hendaklah ia meningkatkan kapasitas  dan prestasi dirinya, karena jika tidak maka keberadaannya tidak jauh beda dengan orang–orang pada umumnya, dan kami akan mengemukakan secara global  beberapa adab yang patut untuk diteladani bagi orang yang hafal kitab Allah Subhanahu wata’ala, diantaranya :

o       Hendaklah ia mengikhlaskan niat  karena Allah dalam hafalannya, tilawahnya dan mengajarnya.

o       Hendaklah ia senantiasa berinteraksi dengan Al Qur’an senantiasa melakukan  muroja’ah  sehingga ia tidak lupa atau lupa beberapa darinya.

o       Hendaknya dengan hafalan yang ia miliki  tidak bertujuan untuk meraih dunia atau bagian darinya; yang berupa harta, kepemimpinan, kekuasaan, memposisikan dirinya diatas yang lain, ingin mendapatkan pujian dari orang lain atau ingin menarik perhatian orang lain dan lain sebagainya.

o       Senantiasa berusaha untuk memiliki halaqoh Al Qur’an, guna meneladani Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

o       Selalu berusaha mengajarkan Al Qur’an kepada sesama manusia, menyeru mereka untuk mempelajari dan menghafalkannya serta memberikan taujih kepada mereka terhadap akhlaq dan adab-adabnya.

o       Menyambut baik dan bersikap lembut terhadap orang yang datang untuk membaca Al Qur’an dihadapannya.

o       Mengamalkan Al Qur’an dan tidak menyalahi hukum–hukum dan syariat–syariatnya,bukan sebagai orang yang hafal hurufnya akan tetapi lalai akan batasan– batasannya, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam  bersabda yg artinya : “Dan Al-Qur’an itu akan menjadi Hujjah  bagimu atau Hujjah atasmu” Hadits riwayat Muslim (223).

o       Hendaknya ia membedakan malam harinya dengan malam–malam hari orang–orang pada umumnya, dengan bangun malam untuk melaksanakan Shalat malam sekedar apa yang Allah telah memberikan kemudahan baginya; karena sesungguhnya para huffadz salafus shalih mereka adalah orang-orang yang terbiasa qiyamul lail dan bermunajat kepada Allah diwaktu sahur.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2017 SAFINDA.

Didesign oleh ADMIN SAFINDA | PPTQSAFINDA